Label

Welcome in my blog

Follow my news update

Senin, 27 Februari 2012

10 Ahli Ekonomi Rujukan Eksekutif Dunia

Salah satu ekonom ternama dunia sempat menjadi pembicara di sebuah seminar di Indonesia

Rabu, 15 Februari 2012, 06:38 WIB

Michael Porter, salah satu ekonom berpengaruh
 
         Sebanyak 50 orang ekonom masuk daftar Top 50 Business Thinker 2011. Ke-50 orang tersebut dinilai berpengaruh besar terhadap pemikiran dunia bisnis dan ekonomi dunia. Tak heran pemikiran dan ide-ide para ekonom top dunia ini menjadi rujukan bagi para pebisnis dan eksekutif korporasi multinasional. 
Ambil contoh, pendiri, presiden direktur dan CEO Amazon.com, Jeff Bozes. Pria pendiri perusahaan multinasional dalam bisnis perdagangan online ini seringkali mengutip pemikiran dari ekonomi seperti Jim Collins, penulis buku Good To Great.
Bozes juga sering memperoleh pengetahuan baru dari Malcolm Gladwell dan Michael Porter yang dianggap sebagai Bapak Strategi Korporasi Modern.
Pemilihan para ekonom ini didasarkan pada 10 kriteria yaitu keaslian ide, dampak dari ide, presentasi ide, cara mengkomunikasikan ide, dan loyalitas para pengikut.
Lima faktor lainnya adalah indra bisnis, popularitas di tingkat internasional, penelitian reguler, akses hasil riset, dan faktor kepakaran.
Untuk menentukan tingkat kepakaran para ekonom ini, Thinker50 menggelar survei dan voting secara online serta masukan dari para panelis.
Berikut adalah 10 ekonom teratas yang dianggap memiliki tingkat kepakaran terbaik dan sering dijadikan rujukan pada eksekutif:
10. Malcolm Gladwell
Penulis pemenang penghargaan New Yorker ini masuk dalam jajaran ekonom paling berpengaruh sejak tahun 2005 setelah menerbitkan buku The Tipping Point. Malcolm Gladwell menuliskan mengenai bagaimana sesuatu hal yang sangat kecil bisa membuat perbedaan yang sangat besar.
Gladwell juga menghasilkan buku berjudul Blink yang bercerita mengenai bagaimana keputusan dan persepsi sepersekian detik bisa mempengaruhi cara pandang manusia lewat sebuah fenomena bernama thin slicing (irisan tipis).
Satu lagi karya Gladwell adalah Ouliers yang menjadi buku terlaris. Buku ini mendiskusikan mengenai bagimana sekelompok orang bisa berhasil dan kelompok lainnya tidak.
9. Don Tapscott
Thinker50 menilai Don Tapscott sebagai salah satu penulis terdepan dalam hal inovasi, media, globalisasi dan dampak ekonomi dan sosial dari teknologi terhadap bisnis dan masyarakat.
Salah satu karya Tapscott, The Digital Economy yang terbit tahun 1995 mengupas mengenai bagaimana sebuah internet bisa mengubah cara berbisnis. Dia juga membuat buku Paradigm Shift dan buku-buku manajemen lain seperti Growing Up Digital, The Naked Corporation and Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything.
Buku terakhir ini pernah menjadi rujukan pelajaran manajemen terbaik di Amerika Serikat pada tahun 2007
8. Marcus Buckingham
Kalangan yang pernah menggunakan alat penilai personal, Strengths Finder patut berterima kasih pada Markus Buckingham. Dia menulis buku Now, DiscoverYour Strengths and First, Break All the Rules: What the World's Greatest Managers Do Differently, dan buku kepribadian lainnya.
Buckingham dianggap membuat revolusi dalam hal meningkatkan kekuatan diri dan berusaha untuk tidak menjadi orang lain. Buku terakhir yang dihasilkannya adalah Stand Out
7. Marshall Goldsmith
Pria ini menciptakan teknik 360 derajat feedback yang membantu perusahaan dan tim untuk lebih transparan dan terutama menjadi lebih efektif.
Goldsmith juga menghasilkan sejumlah karya termasuk The Leader of the Future and MOJO: How to Get It, How to Keep It, and How to Get It Back If You Lose It.
Saat ini, Goldsmith merupakan executive coach dari Marshall Goldsmith Group dan mengajak sejumlah sekolah bisnis ternama di dunia termasuk The Tuck School of Business di Dartmouth, Hanouver, Amerika Serikat.
6. Roger Martin
Roger Martin terkenal dengan karyanya, The Opposable Mind: How Successful Leaders Win Through Integrative Thinking. Buku ini menguraikan mengenai cara berpikir integral yang bisa menyelesaikan masalah kompleks.
Dia juga membantu perusahaan yang tengah fokus mendesain bisnisnya dalam buku The Design of Business. Martin juga membandingkan kondisi rill dan harapan pasar yang menyebabkan krisis keuangan tahun 2008  lewat buku Fixing the Game: Bubbles, Crashes and What Capitalism can Learn from the NFL
Saat ini, Martin merupakan dekan dari Rotman School of Management di Universitas Toronto, Kanada.
(hard news)

Kenaikan Upah Minimum Mengacu Inflasi

Hal ini dimaksudkan, sebagai upaya menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Senin, 13 Februari 2012, 20:38 WIB

Menteri Keuangan Agus Martowardojo
          Pemerintah menyatakan dengan kenaikan upah minimum pekerja, perlu juga menaikkan ukuran penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Hal ini dimaksudkan, sebagai upaya menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kan kamu udah tahu bahwa upah minimum naik, jadi kita perlu menyesuaikan sehingga itu meliputi jumlah upah minimum juga," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa 21 Februari 2012.

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, juga menyatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan aturan mengenai dasar kenaikan upah minimum pekerja dengan mengacu pada tingkat kelaikan hidup.

Dalam peraturan tersebut, tambahnya, laju inflasi menjadi salah satu faktor pertimbangan. "Inflasi diperhitungkan dong, tapi tidak satu-satunya itu kan. Ada banyak kriterianya," tuturnya.

Hatta melanjutkan, dalam penetapan tingkat kelaikan hidup perlu untuk berpegang pada satu lembaga survei. Hal ini, dimaksudkan untuk menghindari simpang siur informasi.

"Survei harus dibuat satu, misal BPS (Badan Pusat Statistik). Itu yang menjadi pegangan. Sehingga tripartit bisa menetapkan upah minimum itu dan disesuaikan," jelasnya.

Sebelumnya, Direktorat Jendral Pajak menyatakan bahwa pemerintah menyiapkan skenario menanggung pajak penghasilan (PPh) karyawan pada tingkat tertentu. Rencana ini muncul seiring koreksi angka pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dimaksudkan agar daya beli masyarakat tidak terganggu dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.

Selain itu, pajak yang ditanggung pemerintah akan membuat penghasilan dari masyarakat bertambah sehingga peran konsumsi rumah tangga tetap terpelihara.
(hard news)

Negara BRIC Kini Rentan Terimbas Krisis

Ketahanan BRIC dalam menangkal dampak krisis global dinilai semakin melemah.

Kamis, 09 Februari 2012, 09:59 WIB


China, salah satu kekuatan baru ekonomi dunia.
        
        Negara kekuatan ekonomi baru dunia, Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) dianggap tak lagi memiliki kekebalan yang cukup kuat dalam menahan gempuran krisis ekonomi dunia.

Hal tersebut diketahui dari sebuah survei konsultan risiko, Maplecroft, berjudul "Global Risk Atlas" seperti dikutip laman Reuters.com, Senin, 20 Februari 2012.

"Dengan harapan pemulihan ekonomi global akan bertumpu pada BRIC, investor dan pebisnis mencari sumber pertumbuhan baru. Pasar dengan risiko tinggi harus waspada terhadap ketahanan ekonomi mereka dari risiko global," kata Chief Executive Officer (CEO) Maplecroft, Alyson Warhurst.

Alyson mengatakan, ketahanan sebuah negara dari kejutan internal dan eksternal harus dibangun dalam jangka waktu yang panjang. "Dengan membaiknya risiko politik dari negara BRIC, kami menduga ketahanan itu masih ada. Namun, hasil yang kami peroleh, hal ini tak terwujud," katanya.

Survei itu juga menemukan, perbaikan tata kelola dan reformasi yang dilakukan negara BRIC belum seimbang dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan memunculkan potensi risiko ketahanan negara tersebut dari aksi terorisme ataupun perubahan iklim.

Di antara empat negara anggota BRIC, India dan Rusia merupakan salah satu dari 41 negara dengan klasifikasi berisiko tinggi. Mereka dianggap memiliki tata kelola yang rendah, korupsi sistemik, dan ancaman terorisme.

Sementara itu, China masuk dalam klasifikasi berisiko menengah. Negara ini juga bermasalah dengan persoalan keamanan. Posisi yang sama diperoleh Brasil yang dianggap paling rendah terkena risiko global. Brasil dinilai memiliki stabilitas dan struktur politik serta tata kelola yang kuat.
(soft news)

Pabrik Plastik Dilalap Api, 5 Jam Belum Padam

Api mulai membakar pabrik di kawasan Kapuk, Cengkareng, sekitar pukul 03.00 WIB.

Rabu, 15 Februari 2012, 08:31 WIB
Desy Afrianti, Siti Ruqoyah

Kebakaran di Jakarta
         Sebuah pabrik plastik yang terletak di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat hangus terbakar, Senin 13 Februari 2012. Api mulai membakar sekitar pukul 03.00 WIB.
Sebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran sudah diturunkan. Namun hingga kini api belum berhasil dipadamkan.

"Api muncul pukul 03.00 WIB, sudah hampir lima jam belum padam, petugas masih berada di sana," ujar petugas Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Rusdi, saat dihubungi.

Namun, kata Rusdi, pabrik saat ini dalam keadaan kosong karena sedang tidak berproduksi. Penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui. Pihaknya juga belum mendapat informasi apakah ada korban atau tidak.

Berdasarkan keterangan Pusat Manajemen Lalu Lintas (TMC) Polda Metro Jaya, kondisi jalanan sekitar pabrik plastik tersebut padat, tetapi masih bisa dilalui.
(hard news)

Polda Siap Kirim Afriyani ke Kejaksaan

Penyidik Polda Metro Jaya tinggal menunggu hasil analisa kejaksaan.

Minggu, 12 Februari 2012, 11:49 WIB
Eko Priliawito, Beno Junianto
Afriyani Susanti
        Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah melimpahkan berkas perkara kasus narkoba terhadap Afriyani Susanti (29), sopir Xenia maut yang menewaskan sembilan pejalan kaki di Jalan MI Ridwan, Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada Minggu 22 Januari 2012.

Polisi juga melimpahkan berkas perkara terhadap tiga penumpang mobil nahas itu. Mereka adalah Adistria Putri Grani, 26 tahun, Deny Mulyana, 30 tahun, dan Arisendi, 34 tahun.

Dengan pelimpahan berkas tahap pertama ini, penyidik Polda Metro Jaya tinggal menunggu hasil analisa kejaksaan. Bila dianggap sudah lengkap, maka pelimpahan tersangka akan segera dilakukan.

"Baru narkoba dulu, kami tinggal limpahkan tersangka saja. Kondisi Afriyani sampai hari ini masih sehat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Minggu 12 Februari 2012.

Sementara untuk berkas kasus kecelakaan masih dilengkapi, dan peyidik dari Unit Lalulintas akan mempercepat pemeriksaan terhadap para tersangka. Ditargetkan, pekan depan untuk kasus ini sudah selesai.

"Kasus lantas kita kebut juga berkas perkaranya,  rekonstruksi, dan kalau sudah tuntas, berkas bisa selesai," katanya lagi.

Berdasarkan pemeriksaan beberapa saksi ahli, kecepatan Daihatsu Xenia B2479 XI yang dikendari Afriyani dipacu dalam kecepan 90-100 KM/jam.

Dalam kasus ini penyidik melibatkan beberapa ahli, yakni ahli transportasi, kesehatan, dan benturan.

Afriyani Susanti ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut ini. Dia terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum, dan menghilangkan nyawa atas kecelakaan itu.

Dia jerat dengan pasal berlapis, yaitu Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan pasal 127 UU No 35 Tahun 2009 tentang narkoba dan obat-obatan terlarang.
(hard news)

Salah Tangkap, Kapolres Jakarta Pusat Digugat

Penangkapan dilakukan tanpa surat dan hanya berdasarkan foto.

Kamis, 9 Februari 2012, 21:13 WIB
Mutia Nugraheni, Nur Eka Sukmawati
 
     Ilustrasi salah tangkapKapolres Metro Jakarta Pusat dan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena salah tangkap. Korban salah tangkap adalah Hasan Basri, 41 tahun.

Ia dituduh sebagai komplotan pencuri motor pada 14 Oktober 2011 lalu. Hasan dituduh mencuri sebuah mobil APV, laptop dan telepon genggam.

"Hasan bukan pelaku pencurian seperti yang dituduhkan oleh Kapolres dan Kepala Kejari. Tidak ada bukti dan saksi yang menguatkan tuduhan tersebut," kata kuasa hukum Hasan, Maruli Tua, Kamis, 9 Februari 2012.

Ia juga mengungkapkan banyaknya kejanggalan dalam proses penangkapan Hasan. Pertama, polisi tetap menangkap Hasan meski para saksi telah menyatakan Hasan berada di rumahnya, bukan berada di tempat kejadian perkara.

"Kejadian pencurian berlangsung pukul 20.00 WIB di kamar kos nomor 17, lantai 3, jalan Waja VII No.9 RT 01/ RW 02 Harapan Mulia, Kemayoran, Jakarta pusat. Di waktu yang sama, Hasan berada di rumah bersama anak dan istrinya, semua tetangga dan pemilik kontrakan melihat Hasan. Hasan juga tidak tinggal satu kos dengan tersangka yang lain," kata Maruli.

Kedua, penangkapan Hasan dilakukan tanpa surat. Ia ditangkap hanya berdasarkan foto.

"Ini merupakan penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang, yang bertentangan dengan Pasal 9 UU No. 11 Tahun 2005 tentang pengesahan kovenan internasional hak-hak sipil dan politik dan Pasal 18 KUHAP," ujarnya.

Penggugat menilai, Kejari Jakarta Pusat melakukan kelalaian karena telah menerima berkas hukum. Kejari juga telah melakukan pengabaian fakta-fakta hukum.

"Ada tersangka yang sudah menegaskan Hasan Basri bukanlah yang melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut," ujar Maruli.

Dalam gugatan tersebut, Kepolisian dan Kejari Jakarta Pusat harus memberikan ganti kerugian. Berupa, kerugian materiil Rp8,7 juta dan kerugian imateriil sebesar Rp1 (satu rupiah).

"Kita juga minta pengadilan memerintahkan Termohon I dan Termohon II untuk merehabilitasi nama baik Pemohon dalam sekurang-kurangnya melalui 5 (lima) media cetak dan 7 (tujuh) media elekronik selama 7 (tujuh) hari berturut-turut," kata Maruli.
 (soft news).

Menelusuri Sejarah Budaya Kerajaan Madura

Perkembangan sejarahnya tak luput dari campur tangan Belanda.
Rabu, 15 Februari 2012, 15:13 WIB

Karapan sapi, Madura  
        Nama Cakraningrat V, Jokotole dan Kek Lesap, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, terutama bagi murid sekolah di Madura. Sebab nama mereka terdapat dalam buku sejarah atau dalam legenda yang sudah dibukukan dan beredar di masyarakat.
Sedangkan nama tokoh-tokoh lainnya yang erat kaitannya, baik dengan sejarah Madura maupun dengan asal usul kota Pamekasan. Tercampur dengan lakon dalam perfilman modern seperti Bu Bariyah, Kadir, Sarip dan lain-lain.
(hard news)

Sejarah Keraton Lawangan Daya di Madura

Cerita Keraton Lawangan Daya merupakan kisah sejarah kebudayaan di tanah Madura.
Minggu, 12 Februari 2012, 15:35 WIB

      Karapan sapi pemula di Pamekasan, MaduraCerita Keraton Lawangan Daya merupakan kisah bersejarah yang akan membuka asal usul dan sejarah kebudayaan di tanah Madura. Pada zaman dahulu kala, konon Raja Majapahit yang terakhir sempat mengangkat salah seorang putranya menjadi Kami Tuwo (semacam kepala desa) di pesisir Pulau Madura.
Daerah tersebut sekarang dikenal sebagai Kabupaten Sampang. Putra Raja Majapahit yang memimpin wilayah Sampang tersebut bernama Ki Ario Lembu Peteng. Di dalam Babad Madura disebutkan bahwa Ki Ario Lembu Peteng adalah bangsawan yang menurunkan raja-raja kecil di Madura bagian barat.
(soft news)

Tempat Wisata di Jawa Timur yang Indah

Terdiri dari wisata religi, pemandangan alam, budaya, dan balai konservasi.
Kamis, 09 Februari 2012, 15:42 WIB

            Kota Surabaya Tempat wisata di Jawa Timur terdiri dari wisata religi, pemandangan alam dan budaya, serta balai konservasi pelestarian fauna langka. Provinsi Jawa Timur terletak di bagian paling timur Pulau Jawa dan ber-ibukota di Surabaya.
Jawa Timur juga merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi cepat sejalan dengan kemajuan di bidang ekonomi, pendidikan, teknologi, dan bisnis pariwisata.
(hard news)

Harga Album Whitney Meroket di iTunes Inggris

Harga jual album Whitney yang semula Rp50 ribu menjadi Rp95 ribu.

Rabu, 15 Februari 2012, 19:49 WIB
Sandy Adam Mahaputra

             Whitney Houston Sony Music selaku label yang menaungi Diva pop Whitney Houston mendapat kecaman dari para fans Whitney dan musisi dunia lainnya melalui media sosial Twitter.

Sebab, seakan 'aji mumpung' Sony secara mendadak memasang strategi baru dengan menaikan harga jual album Whitney yang semula Rp50 ribu menjadi Rp95 ribu. Itu dilakukan satu jam setelah kematian Whitney.

Dilansir NME, Rabu 15 Februari 2012, meninggalnya Whitney Houston telah membuat album lawas miliknya kembali diburu oleh para penggemarnya. Penjualan album Whitney di iTunes Store Apple memang meningkat drastis, hampir 100 persen.

Tapi Sony Music langsung merespon dan meminta maaf terkait hal tersebut. Ia mengaku ada kesalahan untuk harga album Whitney Houston. "Ada kesalahan dalam pemberian harga di iTunes Store. Kami mohon maaf dan akan langsung memperbaiki," kata Sony Music, dilansir Digitalspy.

Menurut New York Times, kesalahan yang dibuat oleh karyawan Sony Music ini hanya terjadi di Inggris dan tidak ada perintah resmi untuk menaikkan harga dari Sony Music pusat.

Sony Music menguasai seluruh album Whitney terutama album 'The Ultimate Collection'. Beberapa waktu lalu Official Charts Company mengungkap mereka mengharapkan sukses besar bisa diraih lewat popularitas Whitney di Inggris baik secara album ataupun single.

Pelantun hits 'I Will Always Love You' masih terikat kontrak 5 album dengan label yang menaunginya.
(hard news)

Soal Piramida Butuh Penelitian Geologis

Wawancara Profesor Stephen Oppenheimer.

Sabtu, 11 Februari 2012, 00:48 WIB
Arfi Bambani Amri

        Profesor Stephen OppenheimerProfesor Stephen Oppenheimer begitu sohor di Asia Tenggara setelah menerbitkan buku berjudul “Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara”. Buku itu terbit pada tahun 1998. Buku ilmiah  itu diramu dari pengalamannya menjadi dokter di sejumlah negara di Pasifik dan Asia Tenggara.

Dia menjadi dokter di kawasan itu antara tahun 1973 hingga 1990-an. Pengalaman menjadi dokter bertahun-tahun itu diramu dengan  temuan genetika, geologi, arkeologi, sejarah, bahasa dan kelautan, maka lahirlah buku tadi.

Dalam buku itu Oppenheimer menulis tentang benua yang hilang di Asia Tenggara, sebuah dataran yang dua kali lebih luas dari India masa kini. Dataran itu dulu menyatukan Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera dengan daratan Asia.

Setidaknya--- begitu ia menulis dalam buku itu --tiga kali “banjir besar” menenggelamkan sebagian besar daratan itu, yang menurut Oppenheimer membuat rakyat berpencar ke berbagai penjuru terutama Pasifik.  Sepanjang karirnya sebagai dokter, Oppenheimer  pernah bertugas  di Malaysia, Papua Nugini, Hong Kong, Nepal dan Kenya.

Banjir besar terakhir itu, kata Oppenheimer yang juga menjadi konsultan acara “The Incredible Human Journey” di BBC itu, terjadi pada 8.000 tahun yang lalu.

Cerita  Oppenheimer ini disebut sejumlah kalangan nyambung dengan cerita Atlantis yang hilang, meski dosen di School of Anthropology Universitas Oxford ini menghindar jika kesimpulannya itu dikaitkan dengan mitos itu.

Penjelasan Oppenheimer ramai diperbincangkan belakangan ini di tengah  Tim Katastrofi Purba yang dibentuk Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief  melakukan penelitian  pada sejumlah tempat yang diduga bersejarah, yang  menguatkan dugaan  adanya bencana besar yang membuat sejumlah peradaban tertimbun.

Tim juga menemukan indikasi bangunan kuno yang berdasarkan uji karbon atas arang yang ditemukan di dekatnya mendekati usia 6.700 tahun yang lalu.

Bagaimana pendapat Oppenheimer yang lulus Fakultas Kedokteran University of London pada 1971 itu mengenai temuan-temuan Tim dari Istana itu? Oppenheimer menjawabnya kepada Arfi Bambani dari VIVAnews dalam wawancara khusus di Grand Bali Beach, Denpasar Bali, Rabu 8 Februari 2012.

Dari sejumlah temuan terakhir, tidakkah Anda melihat ada cukup bukti keberadaan piramida di sini?
Yang paling penting dari soal piramida ini adalah memastikan apakah temuan itu sebuah monumen atau sebuah struktur geologi.  Dulu ada orang  yang menemukan sebuah bangunan di bawah air di Yonaguni Jepang. Setelah ditelitii ternyata itu bukanlah monumen, melainkan sebuah struktur geologi.
Sebuah formasi bebatuan, namun mungkin ada modifikasi di atasnya. Yonaguni adalah sebuah contoh, dari sebuah struktur geologis, yang terlihat seperti monumen tapi bukan monumen.
[Yonaguni adalah sebuah kawasan paling selatan Jepang yang bersisian dengan perairan Taiwan. Tahun 1998, penyelam menemukan struktur bebatuan yang terlihat tertatah rapi di dasar laut.]
Apakah sudah ada kesimpulan final bahwa Yonaguni adalah struktur geologis?
Saya membaca tentang itu. Saya memang bukan geolog, namun ada seorang geolog yang tertarik. Dia lalu ke sana menyelam untuk memastikan nya.
Bukankah soal ini Anda singgung juga di buku “Eden in the East”?
O, iya. Buku saya dicetak di tahun 1998, dan gambar Yonaguni  itu ada.  Penerbit saya mengatakan masukkan dia ke dalam.  Jika Anda membaca versi Bahasa Inggris, Anda akan menemukan kualifikasi Yonaguni itu. Apakah buatan manusia, dimodifikasi manusia, atau sebuah struktur geologis.
Jadi Anda harus paham apa arti ungkapan ilmiah “dismissal”.  Intinya adalah bahwa saya tidak mengatakan bahwa saya tidak percaya, saya hanya membutuhkan bukti lebih lanjut, baru saya bisa berkomentar.
Apakah Anda tidak melihat bukti dari penemuan terakhir di Gunung Sadahurip
Semua yang saya lihat di VIVAnews, sebuah gambar formasi bebatuan yang mungkin saja gunung vulkanik. Itu hanya gambar. Apa yang kita butuhkan adalah sebuah penyelidikan geologis. Tapi saya perlu tekankan sekali lagi bahwa bukan berarti saya tidak percaya. Saya hanya minta bukti lebih lanjut.  Dan bukti itu harus dipublikasikan di jurnal ilmiah. [Oppenheimer lalu meminta VIVAnews membuka bukunya, Eden in the East]
Semua apa yang saya jelaskan itu ada dibuku ini. Buku ini diterbitkan di Inggris tahun 1998. Namun kami menambahkan kata pegantar baru. Kami melakukan banyak riset. Dan mempublikasikan riset-riset itu dalam jurnal ilmiah.
Saya juga menjelaskan hasil riset-riset itu dalam buku ini. Anda bisa lihat referensinya di kata pengantar baru, di bagian belakang buku, bahwa hasil riset-riset itu telah dipublikasikan di banyak jurnal.
Nah, kini yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah bahwa saya belum melihat bukti publikasi mengenai penemuan di Gunung Sadahurip.
Anda mengatakan, sebuah kebudayaan besar harus memiliki sistem bercocok-tanam, pengetahuan berlayar, dan lain-lain. Tidakkah Anda melihatnya di sini?
Saya melihatnya.  Di Indonesia Anda melihat hewan peliharaan bernama sapi. Dahulu kala, sapi itu didomestikasi di Banteng. Itu sudah dulu sekali. Ayam yang kami punyai di Barat, juga didomestikasi di sini. Usia domestikasi ayam 16.000 tahun lampau. Juga babi dan anjing , semuanya didomestikasi di semenanjung Melayu.
Kerbau juga didomestikasi di sini. Gambarnya muncul di relief di Mesopotamia tiga ribu tahun sebelum Masehi. Jadi jelas bahwa hewan peliharaan datang dari Asia Tenggara ke peradaban Barat. Itu bukti gambar. Tanah air kerbau rawa itu adalah di sini,  tapi muncul 4.500 tahun yang lalu di Mesopotamia.
Bukti lain adalah orang berlayar. Jika melihat genetika manusia,  maka Anda akan melihat bahwa karena kenaikan permukaan air laut maka orang keluar, berpencar ke Malaka, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Mereka pasti pergi dengan naik perahu. Pada tahap pertama, mereka pergi ke tempat terdekat seperti Sulawesi, Lombok, Sumba dan Filipina.
Dan Bali?Dulu Bali terkoneksi dengan Jawa. Bali adalah  bagian dari daratan utama (Sundaland). Lombok adalah pulau pertama sebelum kenaikan muka air laut.
Jika Anda mencari bukti dalam dunia pelayaran, maka Anda akan mendapat bukti penangkapan ikan di Timor. Di sana ada alat pemancingan ikan dari 10 ribu tahun lampau.  Ada juga alat dari kerang.  Alat dari kerang yang ditemukan di timur Indonesia itu, sangat mirip dengan yang saya temukan di Pasific. Sangat tua.
Elemen zaman batu muda (neolitik) adalah domestikasi, keramik dan pelayaran. Ingat, pertanian bukan satu-satunya bentuk domestikasi. Yang telah didomestikasi di Indonesia adalah umbi-umbian seperti talas dan ketela. Dan Papua adalah pisang.  Pisang pertama di dunia datang dari Papua dan usianya 10 ribu tahun.
Itu bukti genetika?Bukan. Itu bukti arkeologis.
Bagaimana dengan padi? Saya pernah baca DNA beras datang dari India?
Cerita genetika padi  sangat rumit. Mari mulai dengan penanggalan arkeologis, lebih mudah. Lalu baru balik ke genetika. Padi tertua yang ditemukan di Sarawak, Kalimantan. Padi ditemukan di pot yang retak. Di dalamnya ditemukan butiran padi  dan kapur. Ilmuwan lalu menggunakan karbon dari padi  itu untuk mengetahui penanggalannya. Dan angkanya 5.200 tahun lalu.
Namun beras ini datang dari semenanjung Melayu dan agak terlokalisir di utara Kalimantan. Di timur Indonesia, padi tak ada sampai 2000 tahun lalu. Jadi agak baru. Jawa juga relatif terlambat, namun saya lupa angka pastinya.
Jadi, apa yang dimakan nenek moyang kami?
Umbi-umbian seperti talas dan sagu. Sagu ini cukup penting karena tumbuh liar. Di Mentawai, di pulau lepas pantai Sumatera Barat, mereka memanen sagu. Sagu juga penting di Papua. Satu-satunya umbi-umbian yang tidak dari sini adalah ubi jalar. Dia dari Amerika. Selain itu, semuanya didomestikasi di sini.  Juga ada pisang, kacang kenari dan kelapa yang didomestikasi di sini.
Kembali ke sagu, ada sebuah riset mengenai Kerajaan Sriwijaya bahwa rahasia kebesarannya salah satunya sagu. Mereka tak harus menanamnya, cukup tebang, biarkan seminggu lalu Anda akan dapatkan sagu. Bagaimana dengan itu?
Teknologi untuk sagu ini sangat tua. Anda menemukannya di seluruh Papua dan Pasifik juga. Tidak harus ditanam. Dengan sagu, orang-orang bisa berdiam di satu tempat. Mereka tidak harus berpindah-pindah seperti pemburu dan peramu. Di daerah rawa, Anda akan dapat banyak sagu.
Orang-orang Polinesia tidak menanam padi. Mereka makan sagu, talas, dan ketela. Namun produk mereka ini datang dari sini.
Kembali ke pertanyaan pertama Anda, saya tidak bermaksud mencari sebuah monumen. Jika seseorang menemukan monumen dan sangat bangga, itu jelas sangat baik.
Sebuah monumen adalah sebuah peradaban. Karena Anda harus memiliki peradaban untuk membangun monumen. Namun Anda tidak harus memiliki monumen untuk membuktikan peradaban di masa neolitik.
Monumen adalah puncak, produk final dari peradaban. Akar dari peradaban adalah bagaimana memberi makan rakyat dan bagaimana menyelamatkan diri. Berlayar adalah keterampilan neolitik, bukan keterampilan masa berburu dan meramu.
Berlayar adalah bukti dari kegiatan neolitik. Menangkap ikan dengan alat-alat kompleks adalah bukti peradaban. Tanpa pasokan makanan besar-besaran, Anda tak bisa memberi makan populasi yang membangun kota atau monumen.

Apakah itu berarti orang Bugis sebagai contohnya karena memiliki keterampilan berlayar paling hebat?Anda akan melihatnya besok di presentasi. Umumnya ekspansi populasi terjadi ketika banjir terjadi, terkonsentrasi di Sulawesi, kampung halaman orang Bugis. Tidak hanya Bugis, tapi juga orang Bajo atau Orang Laut
[Presentasi dimaksud Oppenheimer keynote speech di Konferensi Studi Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia di Hotel Inna Grand Bali Beach, pada Kamis 9 Februari 2012]
Ketika saya menulis buku ini, saya menawarkan “Hipotesis Dua Kereta.” Ada arus migrasi yang terjadi beribu tahun lampau, yang terjadi jauh sebelum angka yang diteorikan antropolog Australia, Peter Bellwood. Bellwood menyebut 3.500 tahun yang lalu, tapi ada yang jauh lebih lampau lagi.
Bellwood berteori bahwa orang-orang datang dari Taiwan, menyebar di Indonesia dan Filipina dan membunuh semua orang di daerah itu. Saya membantah teori itu.  Sebab yang terjadi sesungguhnya adalah sebaliknya. Orang-orang Taiwan berasal dari sini.
Dalam hipotesis saya, ada dua migrasi. Migrasi pertama 6.000 tahun yang lalu. Saya berargumen mereka mengkoloni sebagian Papua Nugini, Kepulauan Bismarck dan Kepulauan Admiralty. Mereka berdagang bebatuan obsidian dari sana ke Sabah. Maksud saya, dari 6.000 tahun lalu, orang menetap di sini, (Oppenheimer menunjuk peta kepulauan Bismarck), dan lalu terjadi pertukaran teknologi.
Apakah mereka dari Maluku?Iya. Bahkan lebih ke barat; Kalimantan dan Sulawesi. Namun tidak lebih jauh lagi.
Kemudian ada arus orang datang lagi. Lebih sedikit dari yang pertama. Namun dengan teknologi berlayar yang maju sekitar 3.500 tahun lalu. Teknologi baru ini mendorong pergerakan ke seluruh Pasifik. Jadi, ada kereta lambat dan kereta cepat yang umumnya memakai teknologi. Sedikit yang bawa genetika namun banyak bawa teknologi.

Dan pusat penyebaran ke Polinesia ini di Pulau Bismarck. Hal ini dijelaskan dalam makalah baru yang akan diterbitkan. Ada makalah baru di sini .
(Oppenheimer menunjuk daftar pustaka bukunya yang merujuk pada makalah yang ditulisnya bersama P Soares, J Trejaut, Catherine Hill, Maru Mormina, dan lain-lain di tahun 2008 berjudul“Climate Change and post-glacial human dispersal in southeast Asia” dalam Jurnal Molecular Biology and Evolution).
Kami memberi penanggalan atas penanda genetika yang menyebar di Pasifik, yang berasal dari kawasan Bismarck ini dan nenek moyangnya berasal dari 8.000 tahun lalu saat banjir terakhir. Ini jelas cocok dengan banjir terakhir. Jadi, kami melihat bahwa ada kereta lambat yang datang 8.000 tahun lalu dan tiba-tiba berkembang di seluruh Pasifik.
Mengenai pengembangan teknologi ini, coba lihat kata-kata yang terkait pelayaran, hampir semuanya datang dari Indonesia, bukan dari Taiwan. Perahu, Anda tak menemukannya di Taiwan. Jadi, pelaut sebenarnya datang dari kawasan Indonesia ini. Ini sudah diketahui dari dulu, namun tak diacuhkan.
Anda juga mengatakan, beberapa teknologi dibawa ke Barat dari sini. Bagaimana dengan genetika?Itu sulit. Ada populasi yang sangat besar di Barat. Namun ada pergerakan teknologi, ayam dan babi. Kerbau pergi ke Mesopotamia. Gambar kerbau tiba di Mesopotamia pada milenium ketiga sebelum Masehi. Itu bukti gambar bahwa mereka datang dari sini ke Mesopotamia.
Juga ada cerita terstruktur mengenai banjir. Dalam catatan Sumeria, ada catatan mengenai banjir. Mereka mencatat banjir yang terakhir 8.000 tahun lalu.
Bagaimana dengan teknologi bangunan seperti piramida?
Itu jika Anda menemukan piramida di sini. Masalahnya adalah bahwa piramida itu adalah struktur sederhana. Arkeolog akan berargumen bahwa bisa saja piramida itu ada, sebab itu struktur sederhana.
Banyak orang berkata Atlantis di sini, namun arkeolog akan berkata, “terus bagaimana?” Karena itu juga struktur sederhana. Jika Anda mengunjungi candi di Jawa, naiki saja, dan dia bisa seperti piramida. Namun jika benar ada piramida di sini yang lebih tua dari yang ada di Mesir, tentu sangat signifikan.
Karena itu saya harus hati-hati, karena Anda bisa menghabiskan waktu untuk memburunya. Dan jika ternyata itu adalah  gunung, jelas Anda akan mendapat malu.
Di Indonesia, ada dua genetika utama, Austronesia dan Melanesia. Mengapa mereka sangat berbeda? Austronesia adalah keluarga bahasa. Anda salah menyatakan bahasa untuk rasa. Austronesia sebuah keluarga bahasa yang menyebar sampai ke Pasifik. Bahasa tidak setara dengan ras. Saya ambil contoh, Orang Prancis berbicara seperti bahasa yang mirip Bahasa Latin hari ini. Namun 2.000 tahun lalu, mereka berbicara dengan bahasa yang mirip Bahasa Celtic.
Orang Prancis mengubah bahasa mereka di masa Imperium Romawi. Ini seperti Singapura, mereka menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa umum. Lihat, bahasa tidak setara dengan ras, tidak setara dengan arus genetika.
Jika Anda melihat orang Papua Nugini, mereka yang tinggal di pesisir, berbicara bahasa Austronesia. Namun mereka sangat hitam dan berambut keriting. Jadi, bahasa tidak setara dengan ras. Bahasa bukan bukti dari penyebaran orang dari Taiwan.
Pertanyaan lain, lupakan bahasa, di Papua Nugini sendiri terdapat empat keluarga bahasa.
Apakah itu berarti orang Papua Nugini sangat tua secara genetis?
Ya, mereka sangat tua. Penemuan arkeologi terakhir 45 ribu tahun dan seharusnya lebih tua lagi. Di Australia, tahun perkiraannya 60.000 tahun yang lalu. Katakanlah, orang datang dari Afrika ke sini 70.000 tahun yang lalu, setelah letusan Gunung Toba; lihat mereka sangat cepat sampai ke Papua Nugini dan Australia.
Jika melihat genetika di Papua Nugini dan Australia, terlihat mereka di koloni pada masa yang hampir bersamaan. Dan sepanjang masa mencapai Australia dan Nugini, 60.000 tahun lalu, orang harus menyeberang lautan untuk mencapainya.
Bagaimana mereka melakukannya?
Dengan kapal atau rakit. Beberapa orang mengatakan mungkin saja dengan mengapung tak sengaja. Namun itu hanya satu orang, akan sangat beruntung jika dua orang. Namun buktinya, bukti kolonisasi di Australia dilakukan banyak orang dari garis keturunan berbeda-beda. Ini memang tak mudah namun bukan tak mungkin dengan rakit.
Jangan lupa, ada Kepulauan Solomon di Pasifik. Mereka sampai di sana 30.000 tahun yang lalu. Mereka sudah berlayar, berkano, lebih dari ratusan mil.
Garis di sini, yang memisahkan Bali dan Lombok, Sulawesi dan Kalimantan—garis Wallace, telah menjebak orang di sini (Papua Nugini) dalam isolasi relatif. Anda tahu maksudnya relatif? Sebagian. Jika Anda bisa mencapai Indonesia timur, Anda bisa ke sana lagi. Garis Wallace ini seperti penghalang, seperti filter.
Jadi, orang-orang di sini (Papua Nugini dan Australia), relatif tidak tercampur. Mereka hampir seperti pendatang pertama.  Orang-orang Nugini terlihat seperti orang Afrika.
Lalu apa yang menyebabkan perbedaan tampilan?Jika Anda melihat perubahan pada orang-orang non-Afrika, ada perubahan namun tidak besar. Beberapa di antaranya hanya mengalami perubahan yang sangat kecil. Saya beri contoh orang Eropa yang berkulit pucat.
Alasan berkulit pucat karena mutasi tunggal pada enzim yang bertanggung jawab membuat kulit gelap. Mutasi ini mengganggu produksi melanin pada orang Eropa. Mereka tinggal di utara dan cuaca kerap hampir tanpa matahari, sementara vitamin D diproduksi dengan bantuan matahari.
Jika orang-orang Eropa tak berkulit pucat, mereka bisa kekurangan vitamin D. Jadi mutasi adalah adaptasi terhadap kehidupan di utara.
Orang-orang China punya mutasi yang berbeda lagi sehingga membuat mereka memiliki kulit pucat namun rambut tidak menjadi pirang. Mereka beradaptasi dengan cara yang sama dengan orang yang tinggal di utara. Bahkan di India, Anda bisa melihat orang di utara India yang memiliki kulit lebih pucat.
(hard news)

Dibuka, Kelas Fotografi Kreatif iPhone

Aplikasi iPhone lebih murah dari Photoshop yang dapat menghabiskan ratusan pound.

Kamis, 9 Februari 2012, 14:46 WIB
Elin Yunita Kristanti, Amal Nur Ngazis

iPhone (genius beauty)
        Menghasilkan foto bagus dan artistik, kini bukan hanya monopoli para fotografer profesional. Masyarakat awam pun bisa membuatnya. Cukup menggunakan iPhone.

Ponsel cerdas tersebut ternyata dapat membuat foto makin mempesona, tak harus dengan peralatan mahal. Hanya perlu belajar. Sebuah perguruan tinggi di Inggris Raya, Kensington and Chelsea College, London menjadi perguruan tinggi pertama yang memberikan penawaran kursus fotografi dengan menggunakan iPhone. Kursus itu dinamakan “iPhoneography”. Fotografer ternama yang 25 tahun malang melintang di dunia jepret kamera, Richard Gray, jadi tutornya.
Richard berpendapat, gadget buatan Apple dapat digunakan untuk mengedit foto dengan aplikasi seharga satu sen dolar, lebih baik dibandingkan dengan peralatan kamera tradisional yang menghabiskan biaya seribu poundsterling.
Meski siapa saja boleh ikut, sebelum belajar mengedit foto lewat iPhone, peserta pelatihan disyaratkan memenuhi persyaratan memiliki pengetahuan dasar komposisi cahaya.

Richard mengatakan, kursus berbiaya 115 poundsterling itu fokus memberi pengajaran kepada mahasiswa bagaimana menggunakan beberapa aplikasi yang tersedia untuk mengedit foto. “Fokusnya pada aplikasi iPhone, ada beribu-ribu yang bisa Anda dapatkan,” ujarnya.

Caranya tak sulit. “Sangat mudah, hanya mengaplikaskan retro filter, beberapa lebih kompleks dan dapat digunakan untuk mengedit foto secara manual dalam cara yang sama di komputer,” sambungnya seperti dilansir dalam laman Daily Mail, Kamis 9 Febuari 2012.

Menjelang akhir kursus, Richard mengatakan bahwa mahasiswa akan diajari teknik lanjutan seperti membuat susunan obyek seni yang sebelumnya hanya bisa dihasilkan lewat komputer.

Ia berharap kursus akan menjadi pintu gerbang bagi mahasiswa untuk belajar fotografi secara serius, tanpa peralatan fotografi yang mahal.

Ia menambahkan bahwa aplikasi fotografi iPhone, seperti Instagram dan Hipstamatic dibuat untuk kemampuan fotografi kreatif yang lebih. Richard bahkan mengatakan bahwa aplikasi iPhone lebih murah dari Photoshop yang dapat menghabiskan ratusan pound.

Meski beberapa fotografer tradisional menganggap iPhoneografi sebagai sebuah tipu musihat, ia dengan tegas mengatakan ia bisa digunakan untuk menghasilkan gambar yang mengesankan.
“Dengan aplikasi dan keahlian yang tepat, iPhone dapat menjadi alat yang sangat kreatif,” katanya. Dan meski ia mengakui iPhone tidak dapat menyaingi kamera tradisional dalam setiap aspek, iPhone memiliki beberapa keuntungan unik.

“iPhone lebih bisa didapatkan dengan harga yang fleksibel dan mampu untuk mengambil foto kapanpun Anda inginkan, mengedit fotopun bisa dimana saja,” sebutnya. Selain itu, pengguna juga dapat langsung membagi hasil kreasinya dengan cepat melalui situs jejaring sosial.

Tak hanya masyarakat yang naksir, kursus ini juga menarik perhatian pembuat iPhone, Apple.
(soft news)

SBY Ceramah Demokrasi di Depan Para Dubes

SBY mengatakan demokrasi merupakan pilihan nurani rakyat sejak reformasi tahun 1998.

Rabu, 15 Februari 2012, 09:53 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Suryanta Bakti Susila

   
         Presiden SBY pada KTT ASEAN di Nusa Dua, BaliPresiden Susilo Bambang Yudhoyono  menegaskan Indonesia telah mantap memilih jalan demokrasi. Pemerintahannya berkomitmen tidak akan mengubah jalan itu menjadi jalan otoriter.

Dalam  paparan Presiden RI mengenai perkembangan situasi sosial politik di tanah air kepada Perwakilan Asing, Rabu 15 Februari 2012, SBY mengatakan demokrasi merupakan pilihan nurani rakyat sejak reformasi tahun 1998.

"Saya kira kolega-kolega saya yang sedang menjalankan pemerintahan tidak akan tergoda meninggalkan jalan demokrasi," kata Yudhoyono di Kementerian Luar Negeri.

Menurutnya, hingar bingar politik saat ini merupakan proses wajar dalam negara demokratis. SBY optimis, hingar-bingar politik yang dirasa sejumlah pihak bising itu, justru akan mendewasakan. "Nanti akan memberi sense of belonging yang lebih tinggi," ujarnya.

Di hadapan para duta besar negara sahabat itu, Yudhoyono juga memaparkan capaian-capaian kinerja pemerintahan di bawah pimpinannya, seperti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Hasilnya mulai nampak, namun lima, sepuluh tahun yang akan datang tantangan ini masih akan kami hadapi," ujarnya.
(hard news)

Diana: DPC Kota Bitung Terima Uang dari Anas

Saat dikonfirmasi, Ketua DPC Kota Bitung, Hanny Ruru membantah pernyataan Diana.

Jum'at, 10 Februari 2012, 15:48 WIB
Aries Setiawan, Roger Wenas (Sulawesi Utara)

Diana Maringka mengaku menerima uang dan Blackberry dari tim sukses Anas Urbaningrum
             Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Minahasa Tenggara, Diana Maringka kembali membuat pernyataan.

Dia mengaku menerima uang dari tim sukses Anas Urbaningrum setelah diberitahukan oleh mantan Ketua DPC Tomohon, Marthen Manopo yang kini menjabat Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Sulawesi Utara.

"Awalnya dari Pak Manopo. Kata Pak Manopo kepada saya waktu itu, Diana sekarang giliran kamu, ambil saja," ujar Diana kepada VIVAnews, Jumat 10 Februari 2012.

Menurutnya, pengurus cabang Demokrat di Sulawesi Utara yang mendapatkan uang dari tim sukses Anas saat Kongres Demokrat di Bandung tahun 2010, dikumpulkan di hotel dan dipanggil satu per satu untuk menerima uang tersebut.

"Pemberiannya bertahap. Pertama saya diberi Rp30 juta. Lalu yang kedua US$2000. Pemberian ketiga diberikan pada hari pemilihan, US$5000," ujar Diana.

Diana mengatakan, salah satu DPC yang mendapatkan uang dari tim sukses Anas adalah Ketua DPC Kota Bitung, Hanny Ruru. "Kota Bitung, kami dapat bagian yang sama, uang Rp30 juta. Lalu, kedua US$2000 dan ketiga US$5.000," tuturnya.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPC Kota Bitung, Hanny Ruru membantah pernyataan Diana. Namun, dia tidak membantah menerima uang transportasi dan akomodasi. Itu pun, kata Hanny, bukan hanya dari tim sukses Anas Urbaningrum. Juga dari semua calon.

"Saya tidak terima seperti yang dia bilang. Saya hanya terima uang akomodasi dan transportasi, dan itu ada tanda terimanya. Kalau uang transportasi wajar di organisasi manapun itu ditanggung calon, atau tim suksesnya," tuturnya.
Dia mengaku uang yang diterima dari tim sukses Anas sebesar Rp4 juta. "Saya kira wajar. Jangankan organisasi partai politik, organisasi masyarakat juga seperti itu," tambahnya.
(hard news)

Kamis, 09 Februari 2012

Aburizal Bakrie dan Mahfud MD Saling Puji

Namun Mahfud menegaskan hubungan baik dengan Ical tidak ada tendensi politik.
Kamis, 9 Februari 2012, 17:56
Aburizal Bakrie dan Mahfud MD
Aburizal Bakri dan Mahfud MD


Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (UII), Mahfud MD, saling puji. Aburizal memuji lulusan UII memiliki prestasi yang mengaggumkan, sedangkan Mahfud menilai Aburizal adalah politisi sekaligus pengusaha ulet. 

Aburizal menyebut alumni-alumni UII antara lain yakni Ketua MK Mahfud Md, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, Hakim Agung Artidjo Alkotsar, Wakil Jaksa Agung Darmono. 

"Saya kagum dan terkesima," kata Aburizal saat memberi sambutan sebagai pembicara utama seminar 'Stabilitas Politik dalam Menunjang Pembangunan Nasional' yang diadakan Ikatan Alumni UII di Hotel Sahid Jakarta, Kamis 9 Februari 2012.

Aburizal mencermati, UII memang patut berbangga karena kini termasuk salah satu dari lima perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara berdasarkan penilaian sistem peringkat universitas sedunia. Aburizal yakin UII dapat berkontribusi lebih besar untuk bangsa, terutama dalam hal ketokohan pemimpin nasional.

"Saya yakin tokoh-tokoh hebat itu bisa memainkan peran lebih besar lagi, menjadi salah satu pemimpin nasional," kata politisi yang biasa disapa Ical ini. Ical pun tak ragu mengajak para alumni UII bergabung ke Golkar. 

"Tapi kalau ada yang memutuskan terjun ke politik, jangan jauh-jauh, warna kuning cantik," kata Ical disambut tawa hadirin. "Golkar akan dengan senang hati menerima alumnus UII.

Politisi Ulet

Seperti tak mau kalah. Mahfud mengaku mengenal Ical sebagai pengusaha sekaligus politisi ulet. Kekaguman Mahfud pada Ical salah satunya dalam keberhasilan memimpin Kamar Dagang Indonesia atau Kadin di era orde baru yang kurang simpati terhadap kiprahnya.

"Dia berhasil menjadi Ketua Kadin ketika Pak Soeharto tidak suka dengan dia," kata Mahfud. Menurut Mahfud, kiprah politik Ical semakin terbukti saat terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. 

Meski begitu, Mahfud menegaskan bahwa hubungannya dengan Ical tidak ada tendensi politik apapun. Mahfud mengakui dirinya sering bertemu dengan Ical dalam forum terbuka.

Tentang tawaran Ical, apakah alumni UII akan bergabung ke Golkar? "Ah itu biasa, gurauan pollitik," kata Mahfud. "Kalau yang seperti itu, saya anggap gurauan saja dan itu memang bergurau kan?"