Label

Welcome in my blog

Follow my news update

Minggu, 07 Agustus 2011

Imunisasi Kunci Pengendalian Hepatitis


Minggu, 7 Juli 2011 17:50 WIB
(Hard news)
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih. 


Jakarta - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan bahwa imunisasi sebagai langkah yang paling efektif untuk pencegahan penyakit hepatitis karena penyakit itu bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I).

"Imunisasi hepatitis B merupakan awal dimulainya upaya pengendalian hepatitis di Indonesia sejak tahun 1997," ujar Menkes dalam seminar "Saatnya Lawan Hepatitis" dalam rangka merayakan Hari Hepatitis di gedung Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis.

Imunisasi dilakukan pada bayi baru lahir atau "birth dose" menggunakan "prefilled injection device).

Selain imunisasi, Menkes mengatakan upaya pengendalian hepatitis juga dilakukan dengan berbagai cara seperti promosi perilaku hidup bersih sehat (PHBS), penapisan darah donor oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan pengembangan jejaring surveilans epidomologi hepatitis.

Disamping itu, juga dibutuhkanpengkajian terhadap upaya-upaya inovatif seperti imunisasi pada remaja dan dewasa, deteksi dini dan pengobatan untuk mencegah sirosis hepatis serta kanker hati.

"Keberhasilan Pengendalian Hepatitis sangat ditentukan oleh dukungan semua pihak, meliputi dukungan jajaran lintas sektor pemerintah di pusat dan daerah, organisasi kemasyarakatan, serta dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kepedulian masyarakat tentang cara pencegahan, penularan, serta bahaya penyakit Hepatitis yang harus ditingkatkan," kata Menkes.

Menurut Menkes lebih dari 2 miliar penduduk dunia terinfeksi virus Hepatitis B dan 400 juta orang diantaranya menjadi pengidap kronis.

Jumlah penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan mencapai 170 juta orang.

Sementara hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan dari 10.391 serum yang diperiksa, prevalensi HBsAg positif 9,4 persen yang berarti diantara 10 penduduk di Indonesia terdapat seorang penderita.

Hari Hepatitis Dunia diperingati tiap tanggal 28 Juli setelah ditetapkan Resolusi Sidang Majelis Kesehatan Sedunia/WHA ke-63 Mei 2010 di Geneva, Swiss.

Dalam sidang WHA ke-63 ditetapkan 21 resolusi diantaranya tentang Viral Hepatitis sekaligus ditetapkan tanggal 28 Juli sebagai World Hepatitis Day.

"Indonesia dan Brazil yang memprakarsai kegiatan ini telah menyerukan kepada negara di dunia untuk melakukan penanganan Hepatitis secara komprehensif mulai dari pencegahan sampai pengobatan, meliputi perbagai aspek termasuk surveilans dan penelitian," kata Menkes.

Kalbar Bangun Kampung Budaya Senilai Rp60 Miliar

Minggu, 7 Agustus 2011 20:21 WIB
(Hard news)


Tiang Lamin Rumah Adat Dayak
Target kami dalam dua tahun akan tuntas pembangunan Kampung Budaya tersebut dan rencananya pembangunan dimulai pada tahun ini.
Pontianak - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) akan membangun Kampung Budaya di Kota Pontianak sebagai pusat kegiatan budaya dengan alokasi dana sebesar Rp60 miliar dalam dua tahun anggaran.

"Target kami dalam dua tahun akan tuntas pembangunan Kampung Budaya tersebut dan rencananya pembangunan dimulai pada tahun ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar, Jakius Sinyor di Pontianak, Jumat.

Menurut Jakius Sinyor, rencana pembangunan Kampung Budaya dan alokasi anggarannya sudah disepakati saat pertemuan antara eksekutif dan legislatif Kalbar beberapa waktu lalu.

"Dewan sudah menyetujuinya," kata dia menegaskan.

Ia menambahkan, secara umum ada tiga bagian utama Kampung Budaya yakni Rumah Adat Melayu, Rumah Adat Dayak dan plaza.

Rinciannya, untuk Rumah Adat Melayu menghabiskan dana Rp22 miliar, Rumah Adat Dayak Rp22 miliar dan Rp16 miliar untuk pembangunan plaza.

Ia melanjutkan, plaza akan disiapkan menjadi lokasi kegiatan acara-acara kebudayaan misalnya festival budaya Melayu, Dayak, Tionghoa, maupun etnis-etnis lainnya di Kalbar.

Ia mengungkapkan, untuk tahap awal dana yang sudah disepakati sebesar Rp5,1 miliar. Dana tersebut diperkirakan mencukupi untuk pembangunan kolom, pondasi maupun lantai 1 rumah adat Dayak.

Sementara untuk Rumah Adat Melayu, pihaknya masih menunggu konsep bangunan yang akan diajukan.

"Kita tunggu seperti apa," kata Jakius Sinyor.

Sedangkan untuk bangunan Rumah Adat Melayu yang kini sudah berdiri, ia juga belum tahu akan tetap dipertahankan atau tidak karena masih menunggu rancang desain yang baru.

Mengenai bangunan untuk etnis lain di Kalbar agar ikut ditampilkan di Kampung Budaya, ia mengakui bahwa hal itu tidak disiapkan secara khusus.

Namun, lanjut dia, mereka dapat memanfaatkan plasa yang menyediakan panggung terbuka untuk kegiatan-kegiatan kebudayaan pula.

"Dua bangunan utama lain untuk menunjukkan keterwakilan etnis mayoritas di Kalbar," katanya menegaskan.

Lokasi pembangunan Kampung Budaya berada di lahan bekas Gedung DPRD Kalbar di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak Kota.

Luas kawasan tersebut sekitar tiga hektare, dan hingga kini masih ada sejumlah bangunan misalnya Kantor Kadin Kalbar, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalbar, Kantor Badan Kesbanglinmas Kalbar.

Mengenai pengelolaan Kampung Budaya, Jakius Sinyor mengatakan hal itu akan diserahkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kalbar.

"Dinas Pekerjaan Umum hanya menangani masalah fisik," kata dia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kalbar juga akan mendapat dana pendampingan terkait Kampung Budaya dari pemerintah pusat.

Nazaruddin Tertangkap

Minggu, 7 Agustus 2011 14:34 WIB
(Hard news)


Mohammad Nazaruddin .

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan  mantan bendahara Partai Demokrat yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus korupsi Muhammad Nazaruddin tertangkap di Cartagena, Kolumbia.

Menko Polhukam menyampaikan hal itu dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin sore. Hingga berita ini diturunkan keterangan pers masih berlangsung.

Menurut Djoko, Nazaruddin tertangkap atas kerjasama Kepolisian RI dengan Interpol. Saat ini Duta Besar RI di Kolumbia telah mengidentifikasi yang bersangkutan dan menyebutkan jika ciri-ciri fisik yang bersangkutan sama dengan Nazaruddin.

171 Ekor Sapi Disiapkan Antisipasi Kenaikan Harga


(Hard news)

Minggu, 7 Agustus 2011 09:43 WIB


Ilustrasi (Foto Ari Bowo Sucipto)
Muarabungo, Jambi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Bungo, Eko Wijakso, menyatakan pihaknya telah menyediakan 171 ekor sapi guna memenuhi kebutuhan daging sapi selama Ramadhan dan Lebaran yang akan datang.

"Pemkab Bungo telah menyediakan 171 ekor sapi guna mencukupi kebutuhan stok daging selama Ramadhan dan Lebaran yang akan datang," katanya saat dihubungi, Senin.

Stok sapi tersebut, katanya, juga dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadi lonjakan harga daging di pasaran.

"Seandainya nanti harga melonjak pihaknya sudah siap melempar daging ke pasaran untuk menstabilkan harga," lanjutnya.

Sementara itu, terkait dengan lonjakan harga di pasaran Dinas Perindagkop mengaku tidak bisa mengadakan operasi pasar karena tidak memiliki anggaran untuk melakukan operasi pasar seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini kita tidak lakukan operasi pasar, karena anggaran tidak ada," paparnya.

Namun, kata dia, pihaknya akan berkomunikasi langsung dengan Bupati seandainya memang terjadi lonjakan harga di pasaran.

"Untuk saat ini harga kan masih normal, kalau nantinya naik, kita akan komunikasikan dengan bupati, apa tindakan kita, karena untuk operasi pasar kita tidak ada dananya," tambahnya.

Sementara itu dari pantauan di Pasar Bungur Muarabungo hingga akhir pekan kemarin, sejumlah harga sembako sudah mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari harga telur ayam dari harga Rp 25 ribu ke 32 ribu. Harga beras bervariasi kenaikannya.

Harga sayur tomat naik 100 persen dari Rp 4 ribu ke Rp 8 ribu. Sementara harga daging dari Rp 70 ribu menjadi Rp 80 ribu hingga 90 ribu per kg, begitu juga untuk daging ayam yang mengalami kenaikan hingga Rp 5 ribu pe kilogram.

"Posisi Marzuki Alie di DPR Bisa Dievaluasi"


Pasal 80 ayat 2 UU DPR mengatur fraksi bisa melakukan evaluasi atas kinerja anggotanya

Minggu, 7 Agustus 2011, 06:44 WIB
(Hard news)

Marzuki Alie (Antara/ Andika Wahyu)

Direktur Advokasi Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Ronald Rofiandri mengatakan Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD mengatur evaluasi setiap anggota fraksi. Dan menurut Ronald, politikus Demokrat yang jadi Ketua DPR Marzuki Alie bisa dievaluasi oleh partainya.

Marzuki, kata Ronald, tidak hanya perlu dievaluasi terkait soal pernyataan kontroversialnya, tetapi juga kinerjanya sebagai kader Partai Demokrat yang diberi amanat menjadi Ketua DPR.

"Pasal 80 ayat (2) UU MD3 disebutkan dalam mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban anggota DPR, fraksi melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota fraksinya dan melaporkan kepada publik," kata Ronald kepada VIVAnews, Kamis, 4 Agustus 2011.

Menurut dia, ketentuan tersebut memerintahkan semua fraksi melakukan evaluasi kinerja anggota fraksi dan kemudian melaporkannya kepada publik. Kewajiban itu mesti dilakukan sedikitnya sekali dalam satu tahun masa sidang. "Evaluasi tersebut untuk menilai kinerja anggota fraksi," katanya.

Ronald menyayangkan mengapa elite Fraksi Demokrat berkukuh tidak mau mengevaluasi kinerja Marzuki. Padahal sudah saatnya hal itu dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan. Menurutnya, kewajiban evaluasi itu juga diatur dalam tata tertib DPR pasal 18 ayat (6).

"Kalau Partai Demokrat menolak melakukan evaluasi itu melawan perintah UU MD3," kata dia.

Menurut Ronald, tidak ada alasan untuk menghindar dari amanat UU itu. konsekuensinya selain melanggar UU juga jadi catatan buruk dimata masyarakat. "Namun, kalau evaluasi dilaksanakan bisa jadi bentuk akuntabilitas terhadap konstituen," kata Ronald.

Ketua DPR Marzuki Alie terakhir memicu kontroversi dengan mengangkat wacana pembubaran KPK. Menurutnya, KPK tidak banyak membawa perubahan dan lebih banyak melakukan manuver politik ketimbang pemberantasan korupsi. Selain itu, beberapa petingginya diduga melanggar kode etik dengan menemui Nazaruddin untuk membicarakan suatu kasus.

Namun, belakangan secara panjang lebar Marzuki membantah ingin membubarkan KPK. Dia mengatakan, "Ada kata ‘kalau' di situ. Bukan berarti saya ingin membubarkan KPK," katanya.

Casey stoner

Tunggangan Stoner Memuaskan


(Hard news)
Minggu, 7 Agustus 2011 16:11 wib
Foto: Casey Stoner (Reuters)
Foto: Casey Stoner (Reuters)
Kemenangan di GP Amerika Serikat (AS), membuktikan tunggangannya sangat akur dengan Casey Stoner. Dia pun mengaku puas akan performa motornya di berbagai kondisi.

Puncak podium di seri Laguna Seca sebelumnya, membawa motivasi lebih bagi Casey Stoner untuk menjalani paruh kedua musim ini. Apalagi di tiga seri beruntun sebelum GP AS, Stoner kerap gagal memuncaki podium.

“Ya. Menurut saya, gelar akan menghampiri saya jika nanti saya tanpa masalah di paruh kedua. Kami mungkin mampu menaiki podium di setiap seri yang tentunya akan sangat spesial ,” ujar Stoner, seperti dikutip Stayontheblack, Kamis (4/8/2011).

Dia berharap, takkan ada masalah lagi dengan dirinya, strategi tim, maupun tunggangannya, Honda RC212V yang menurutnya sangat kompetitif sejak awal musim ini. Dia yakin, jika motornya tetap seperti itu, gelar hampir dipastikan akan menjadi miliknya.

“Saya sangat senang dengan tim Repsol Honda tahun ini. Motor saya bekerja dengan brilian dan bahkan di hari terburuk, performa tunggangan saya tidak ikut buruk,” lanjut mantan pembalap Ducati ini.

“Hal ini tentu merupakan sesuatu yang sangat positif. Ketika kami memiliki kesempatan untuk menang, kami akan selalu mengusahakannya dan hal itu memberi kami kesempatan lebih untuk banyak memenangkan lomba,” pungkas Stoner.